Aku menulis ini di tengah-tengah gelapnya kamar kos dengan dengkuran teman yang menggema. Jemariku meraba alfabet di keyboard yang berulang kali harus kuhapus karena typo.
Tentang penantian dan kesabaran yang tak selalu membuahkan hasil. Kadang, hasil tak sama seperti yang diharapkan, kadang melebihi, lebih sering mengecewakan.
Tentang pesan whatsapp yang kamu kirimkan tiba-tiba. Mencari cara seolah-olah aku tak bisa menebak bahwa itu kamu.
Malam itu, aku rasa hubungan kita akan membaik. Mulai membicarakan hal-hal yang tak penting lagi.
Aku memiliki banyak kekurangan, maka kamulah yang akan menjadi kelebihanku,
Mencintaimu kurasa, menjadikan kening mu letak jejak bibirku, menahan pipi mu basah oleh air mata.
Aku ingin berhenti memujimu lewat kata-kata yang tak kau sukai, tapi matamu berhasil menyeretku, dan tingkahmu menyihir saraf senyumku.
Aku tak ingin tidur malam itu.
Keesokan paginya, ketika temanku hendak berangkat, dia tergopoh kembali ke kamar. Kepalanya dijulurkan lewat jendela, "Can, motormu mana?" Katanya terengah.
Motorku hilang.
Menu
Popular Posts
-
Belakangan ini film superhero marak di layar lebar. Dari yang emang udah terkenal dari sononya kayak Superman sampai geng superhero...
-
Hari ini hari ketujuh ramadhan atau tepat seminggu puasa. Menurut Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah yang di tulis oleh Syeikh Muhammad bin A...
-
seperti bunga dia tumbuh dari kecil hingga dewasa seperti bunga dia tidak berkompetisi dengan bunga lain melainkan seperti bunga dia mekar d...
0 komentar:
Posting Komentar