Minggu, 03 Juli 2016

Mari Belajar Bersyukur

"Aq pun bertayamum, shalatpun dengan berbaring. Puasapun berhenti krn obat hrs terkonsumsi. Ibadahpun terasa tak berarti. Gerakpun terbatasi. Itulah hr hrku menjelang idul fitri." Puisi; Mintoadi yang Terluka.

Tepat ketika saya berbuka puasa, hp saya bergetar, tak seperti biasanya. Ternyata, seorang teman mengirim sebuah screenshot percakapannya di grup line dengan seorang Guru kami. Guru yang sangat kami cintai.

Mungkin, sedikit berlebihan. Tapi memang begitu nyatanya.

Sedih rasanya ketika membaca kalimat terakhir dalam puisi beliau:Itulah hr hrku menjelang idul fitri. Mengingat beliau yang disetiap mengajar mampu membuat kami terbahak. Kini, menjelang hari kemenangan, yang seharusnya disambut dengan suka cita, beliau malah hanya bisa berbaring dengan keterbatasan tenaga.

Lebih sedih lagi ketika seharusnya saya mampu membantu, tetapi tidak tahu harus bagaimana.

Tapi, saya yakin. Kami, murid-murid bapak, tak pernah lupa disetiap ibadah mendoakan kesembuhan bapak. Bahkan mungkin, terselip nama bapak dikala doa menjelang tidur kami.

Kejadian yang menimpa beliau membuat saya sedikit berpikir. Untuk kali ini saya harus bersyukur. Bukan karena saya lebih beruntung. Tapi entah karna apa.

Dalam setiap menghadapi masalah, cobalah untuk bersyukur terlebih dahulu. Jangan melulu diawali dengan gerutuan. Gerutuan hanya menambah masalah terasa berat.

Jika kalian merasa sulit bersyukur, cara termudah adalah membandingkan keadaan kalian sekarang dengan orang yang kurang beruntung dari kalian. Ada banyak, bahkan.

Sederhana saja. Seperti yang saya alami.

Jika kalian bingung mengumpulkan berkas untuk dikirim ke universitas, ingatlah ada teman kalian yang masih bingung mencari universitas.

Jika kalian bingung mencari universitas, ingatlah ada teman kalian yang bingung untuk makan apa hari ini. Mungkin lebih dari ini, dia bingung makan apa 'keluarga'nya hari ini.

Ada teman kalian yang seumuran dan sudah menjadi penopang hidup keluarga. Pasti ada.

Jika kalian udah bosen sama pacar, ingatlah ada teman kalian yang bingung pdkt sama gebetannya.
Jika kalian bingung pdkt sama gebetan, ingatlah ada teman kalian yang nggak ngerti gebetan itu apa.


Hah. FOKUS.


Yha.

Jika kalian punya masalah, jangan biarkan setiap orang tahu. Jangan mengeluh di media social. Jangan menampakan ke-lemah-an-diri kalian kepada setiap orang.

Karena, apapun masalah kita, serumit dan sekompleks apapun, orang lain akan tetap jalan dengan hidupnya, seolah tidak memedulikan. Life must go on.

Maka, ceritalah kepada orang yang kalian percaya. Benar benar kalian percayai. Yang tidak sekedar penasaran tapi juga peduli.

Tapi, sebenarnya bersyukur tidak harus memunyai alasan perbandingan, bukan.(csw)










Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts