Kamis, 30 Juli 2015

Ketika Orang Lain Percaya Kepada Kalian Dibanding Kalian Sendiri

Pernah nggak sih kalian cerita tentang mimpi/cita-cita kalian ke orang lain dan orang tersebut percaya kalian bisa sedangkan kalian mikirnya nggak mungkin? Aku sering.


Beberapa hari yang lalu aku ketemu sama ibunya temenku. ketemunya di tempat fotocopy-an, aku mau ngambil fotocopy sedangkan beliau lagi mau fotocopy-in rapot temenku. Agak banyak, jadi bisa ngobrol agak lama. Ngalor-ngidul gitu topiknya. Dari rumah beliau yang katanya pindah ternyata udah lama, sampai aku tanya habis bata berapa.

Sampailah pada pertanyaan paling mematikan "Mau nerusin(kuliah) ndek mana can?" Hah? Nerusin ndek mana? Iya sih ini pertanyaan paling umum ketika kita, kalian juga, masuk kelas akhir dalam suatu jenjang pendidikan.

Tapi sekarangkan masuk sekolah aja belum, udah ditanya yang kaya begituan. Ya ada sih gambaran mau kuliah dimana, tapi belum tau itu beneran yang aku pilih ato nggak. Oiya pas juga akhir-akhir ini aku lagi baca novel Amelia-nya Tere Liye yang disitu ada suatu cerita tentang kultur jaringan.

"Pengennya sih IPB bu."
"Amin-amin, kalo si Ani* sih nggak tau kau kemana, pengenku sih dia masuk akpol, sekarang mulai nyicil jogging gitu.Tapi anaknya males, ndek kamar terus."

Padahal waktu itu aku nggak yakin bisa masuk IPB, tapi beliau percaya kalo aku bisa.

Beberapa hari sebelumnya juga, pas aku lagi ngulik-ngulik internet, mainan sosmed. Aku ngeliat postingan foto temenku disebuah sosmed yang gambarnya: 

Nggak usah dijelasin gambarnya.
Aku juga nggak tahu dimana
Universitasnya. 

Tapi pas pertama kali lihat gambar ini, detak jantungku langsung, deg. Nggak tahu kenapa.

Beberapa hari kemudian. Pas ada bukber MTs(SMP) aku tanya langsung ke yang punya gambar.

"Eh, gambar mu itu ndek mana?"
"Ohm yang itu di UGM."
"Kamu kesana?"
"Enggak, bukan aku yang kesana, aku cuman titip foto. Kenapa?"
"Enggak, aku juga pengen masuk jurusan Arsitektur"
"Eh masa? Iya toh? Wah, jadi kita bakal satu jurusan?"
"Eh..?"
"Iya sih smada relasinya bagus sama univeritas kayak gini."

Bahkan dia sangat percaya kalo aku bisa nembus jurusan arsitektur, aku sih nggak.

Kenapa?

Oke, aku jelasin. Dalam Teknik Arsitektur ini dibutuhkan kemampuan Fisika dan Matematika, okelah kalo yang dua ini bisa aku kejar, deberesin. Belajar intensif, pasti bisa. Selain itu, mungkin masalah kreatifitas, ini sih nggak gampang, tapi masih okelah. Yang paling masalah, AKU NGGAK BISA GAMBAR. Aku kalo gambar itu yang ada dikepala beda banget sama yang diatas kertas. Nggak tahu kenapa. Apalagi masalah warna. I'm suck in colouring. Lebih menyesal kalo gambar aku, aku warnain sendiri.

Hahhh.

Oke.

Suatu ketika, ketika lagi ngulik-ngulik internet juga, mainan sosmed juga. Ngelihat fotonya pak Ridwan Kamil, beliau inspiratif banget. Kalian pasti tahulah siapa beliau, nggak perlu dikenalin lagi. Setelah baca biografi beliau, ternyata beliau alumni Teknik Arsitek ITB. Tambah beliau juga bisa dapat pernah kuliah diluar negeri. Di Berkeley, University of California.

Semangat ku untuk masuk kejurusan Teknik Arsitektur meletup lagi. Persetan dengan nggak bisa gambar, itu bisa dipelajarin, mungkin. Persetan dengan pewarnaan, padahal ini penting, bisa dipelajarin juga. Juga untuk belajar bahasa inggris, banyakin baca buku Toefl.

Okelah, Gimana? Kalian percaya aku bisa tembus semua itu? Aku percaya, mungkin, eh nggak deng kayaknya. Terus aku nggak usaha? Salah. Udah aku jelasin di paragraf sebelum-sebelumnya.


Lampaui Dirimu. Slogan Yamaha tersebut bisa buat acuan diri kalian. Hidup itu nggak sesusah yang dipikirkan dan nggak semudah yang diinginkan. Berusahalah, bekerja keraslah. Aku, juga mungkin kalian, belum pernah nyoba tapi udah bilang nggak bisa. Nggak logis. Eh, tapi aku nggak, kalo aku belum pernah nyoba, aku bilang belum bisa, mungkin aja bisa jadi bisa. Tuhan nggak pernah nyi-nyiain hambaNya yang berusaha.

Juga ada Syair dari Imam Syafi'i. ... Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.... 

Iya, berjuanglah. Kalo kalian udah nggak semangat berjuang, ingatlah sesuatu yang bisa ngebuat kalian semangat lagi. Orang tua, bayangin gimana senyum mereka jika dengar anaknya masuk universitas yang dinginin. Kalo kurang ampuh, mungkin pacar, gimana reaksi dia kalo denger kamu masuk jurusan yang kamu inginin. Kalo nggak punya pacar, mungkin gebetan, ini paling ampuh, buktiin kalo kalian mampu, buat dia terkesan dengan pencapaianmu.

Juga jangan takut ato malu cerita sama orang lain. Semakin kalian bercerita, semakin banyak orang yang mengamini. Tapi juga ada resikonya, ada yang nggak percaya, ada yang ngejek, malah ada yang ngejelek-jeleki. Ingat! ANJING cuma menggonggong ke orang yang gak dia kenal. Ya, namanya juga anjing.


They said my dreams is too big. I said they think too small -psd. (csw)




0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts